Just another WordPress.com site

STRUKTUR  BAHASA BASIC

Before you download this file, please give a star for this post, thank you…

Download

LINE NUMBER COMMAND BODY PROGRAM
10 LET A= 10
20 LET B= 20
30 LET C= A+B/2
40 LET P$= Hasil =
50 PRINT P$; C
60 PRINT AKHIR PROSES
70 END

Ø Line Number

Petunjuk dalam menentukan bagian mana yang dikerjakan oleh Basic.

Ø Command

ada 2 perintah yang digunakan didalam membuat program Basic yaitu :

1.    Perintah langsung.

2.    Perintah tidak langsung.

Ø Body program

Body Program adalah suatu elemen2 Basic. Sifatnya bebas dan ada juga yang ditulis, terdiri

dari :

1. Variabel

Suatu nama atau simbol yang digunakan  untuk  mewakili  nilai tertentu yang tidak tetap.

Contoh :

A= 9        Konstanta

Variabe

Variabel ini dibagi 2 bagian yaitu :

A. Variabel string

Suatu variabel yang isinya berupa huruf, angka, tanda baca atau gabungan.

Contoh :

NAMA$ = Bob

READNAMA$,ALAMAT$

INPUT NIP$

INPUT Ketik Nama : NAMA$

B. Variabel numerik

Suatu variabel yang isinya berupa numerik, rumus2 penjumlahan, pengurangan, operasi2 matematik.

Contoh :

INPUT GAJI

READ HONOR,GAPOK,PAJAK

INPUT H%

2. Konstanta

Suatu data yang nilainya tetap dibagi 2 bagian yaitu :

A.   Konstanta string

Variabel string berisi string konstanta.

Contoh :

2.750 “, “Rp. 3.500,-“

B.   Konstanta numerik

Variabel numerik berisi numerik konstanta.

3. Ekspreksi

A.   Operator matematik

+, : , *, /, ^

Contoh : Persamaan aljabar

x=y2 + 2x + 7

LET  X = Y^2 + 2*X + 7

B. Operator pembanding

=, <>, <=, >=, < , >

Contoh :

X >S = 35

GAJI > 3500

C. Operator Logika

AND, OR, NOT

4. Function

Digunakan untuk mengubah data numerik menjadi karakter atau sebaliknya.

Memasukkan data ke dalam variabel dengan :

PERNYATAAN LET

Pernyataan LET :

Adalah untuk  memasukkan  data  pada  sebuah variabel baik numerik atau variabel string.

Contoh 1 :

10 LET A= 9            10 LET A= 9

RUN                          20 PRINT A

OK                              30 END

PRINT A

Contoh 2 :

10 LET NAMA$ = F1010

RUN                              20

OK                                 30

PRINT NAMA$

Contoh 3 :

10 LET X = 200

20 LET Z = X

30 LET V$ = LALA

40 LET M$ = V$

50 PRINT X,Z

60 PRINT V$,Z$

70 END

Contoh 4 :

10 LET A = 80

20 LET B = 20

30 LET C = A-B

40 LET D = C + 5

Pernyataan LET boleh tidak dipakai.

Contoh 1 :

10  A= 150

20  B=   50

30  PRINT A,B, A+B

40  END

Hasil :

Contoh 2 :

10 A = 5

20 KOTA$ = BANDUNG

30 PRINT A, KOTA$

40 PRINT LUAS, NAMA$

50 PRINT ANITA

60 END

Hasil :

Memasukkan data ke dalam variabel dengan :

PERNYATAAN INPUT

Pernyataan INPUT :

Maka pada saat program dijalankan, komputer   akan   menanyakan  data yang yang ingin dimasukkan.

Contoh 1 :

10 INPUT NAMA$

20 PRINT HALLO, SENANG BERKENALAN DENGANMU “;NAMA$

30 END

Hasil :

? SITI   (Enter)

HALLO, SENANG BERKENALAN

DENGANMU SITI

Contoh 2 :

10  INPUTSIAPA NAMAMU “;B$

20   INPUT UMURMU BERAPA “,B

30   PRINT HALLO “;B$

40  PRINT ANDA LAHIR TAHUN”;1999-B

50   END

Hasil :

SIAPA NAMAMU ? SITI (Enter)

UMURMU BERAPA 20   (Enter)

HALLO SITI

ANDA LAHIR TAHUN 1979

Contoh 3 :

10 PRINT Ketikkan Nama dan Umur

20 PRINT Pisahkan dengan tanda koma

30 INPUT B$,B

40 PRINT Hallo”;B$;”,Anda lahir tahun”; 1999-B

50 END

Hasil :

Ketikkan Nama dan Umur

Pisahkan dengan tanda koma

?Hetty,20    (Enter)

Hallo Hetty, Anda lahir tahun 1979

Memasukkan data ke dalam variabel dengan :

PERNYATAAN READ-DATA

Pernyataan  READ-DATA :

Pernyataan READ selalu diikuti oleh satu atau beberapa variabel.

Pernyataan DATA selalu diikuti  oleh satu atau beberapa data.

Contoh :

10 READ A                                        Pasangan

20 DATA 245                                     READ-DATA

30 PRINT A

40 END

Hasil :

245

Pernyataan DATA boleh diletakkan di-manapun didalam program, disarankan untuk meletakkannya pada bagian awal atau pada bagian akhir program.


Contoh 1:                 Contoh 2 :

10 DATA 245          10 READ A

20 READ A             20 PRINT A

30 PRINT A            30 END

40 END                   40 DATA 245

Hasil : Hasil :

245                          245

Pernyataan READ tidak boleh diletakkan sembarang.

Contoh 1 :                      Contoh 2 :

10  READ A               10 PRINT A

20  PRINT A                20 READ A

30  END                       30 END

40  DATA 245              40 DATA 245

Hasil : Hasil :

245                                 0

Pernyataan READ-DATA berganda

–          Beberapa Pernyataan READ dan sebuah Pernyataan DATA.

Contoh :

10 READ A

20 READ B

30 READ C

40 PRINT A+B+C = ”;A+B+C

50 END

60 DATA 25,10,70

Hasil :

A+B+C = 105

–          Sebuah Pernyataan READ dan sebuah Pernyataan DATA.

Contoh :

10 READ A,B,C

20 PRINTA+B+C = “;A+B+C

30 END

40 DATA 25,10,70

Hasil :

A+B+C = 105

–          Sebuah Pernyataan READ dan beberapa Pernyataan DATA.

Contoh :

10 READ A,B,C

20 PRINT A+B+C = “;A+B+C

30 END

40 DATA 25

50 DATA 10

60 DATA 70

Hasil :

A+B+C = 105

–          Bebarapa Pernyataan READ dan beberapa Pernyataan DATA.

Contoh :

10  READ A

20  READ B

30  READ C

40  PRINT A+B+C = “;A+B+C

50  END

60  DATA 25

70  DATA 10

80  DATA 70

Hasil :

A+B+C = 105

P E R C A B A N G A N

Percabangan dibagi 2 bagian yaitu :

1. Percabangan tak bersyarat dengan GOTO.

Contoh 1 :                                             Contoh 2 :

10 PRINT SAYA 10  PRINT SAYA

20 GOTO 40                                                15  PRINT NAIK

30 PRINT NAIK20 GOTO 10  

40 PRINT MOBIL30 PRINT KUDA

50 END                                                        40 END

Hasil :

SAYA

MOBIL

2. Percabangan bersyarat dengan IF…THEN.

Contoh :

10 INPUT BERAPA USIAMU”;A

20 IF A>= 17 THEN GOTO 50

30 PRINT KAMU MASIH KECIL, DILARANG MENONTON..!!”

40 END

50 PRINT SELAMAT NONTON

Hasil :

BERAPA USIAMU ? 17

SELAMAT NONTON

OK

BERAPA USIAMU ? 10

KAMU MASIH KECIL,

DILARANG MENONTON..!!

3.            Percabangan bersyarat dengan IF-THEN-ELSE

Contoh :

10 INPUT BERAPA UMUR KAMU”; A

20 IF A>= 17 THEN PRINT SELAMAT MENONTONELSE

PRINT KELUAAARRR!

30 END

4.    Percabangan tak bersyarat dengan ONGOTO

Contoh :

10 PRINT “– PILIH DI BAWAH IN –“

20 PRINT 1. Luas segitiga            

30 PRINT 2. Luas lingkaran          

40 PRINT 3. Selesai                       

50 PRINT “ ——————————- “

60 INPUT Pilihan Anda =”;A

70 ON A GOTO 120,90,140

80 GOTO 10

90 INPUT Jari-jari = “;R

100 PRINT Luas lingkaran”; 3.14*R*R

110 PRINT END

120 INPUT Alas,Tinggi =”;A,T

130 PRINT Luas segitiga”;0.5*A*T

140 END


Pembacaan data yang sama dengan RESTORE

Contoh 1 :

10 READ NAMA$,UMUR

20 PRINT NAMA$,UMUR

30 READ A$,X

40 PRINT AS,X

50 DATA VERA”, 18

Hasil : VERA 18

` Out of DATA in 30

Contoh 2 :

10 READ NAMA$,UMUR

20 PRINT NAMA$,UMUR

30 RESTORE

40 READ A$,X

50 PRINT A$,X

60 END

70 DATA VERA”, 18

Hasil : VERA 18

VERA 18

Contoh 3 :

10 READ NAMA$,UMUR

20 PRINT NAMA$,UMUR

30 RESTORE

40 READ A$,X

50 PRINT A$,X

60 END

70 DATA VERA”,18

80 DATA FANI”,20

Hasil : VERA 18

VERA  18

Contoh 4 :

10 READ NAMA$,UMUR

20 READ A$,X

30 PRINT NAMA$,UMUR

40 PRINT A$,X

50 RESTORE 95

60 READ B$,Y

70 PRINT B$,Y

80 END

90 DATA HEDI”,20

95 DATA ETI”,22

Hasil : HEDI  20

ETI    22

ETI    22


PENGULANGAN P  R  O  S  E  S

Konsep pengulangan proses

Salah satu keuntungan komputer adalah :

Mampu melakukan proses berulang dengan cepat dan akurat.

Contoh :

10 PRINT BELAJAR BASIC

20 PRINT

30 GOTO 10

Proses berulang di dalam komputer disebut : LOOPING.

 

Ada 2 jenis looping yaitu :

1. Proses berulang yang terus menerus.

2. Proses berulang yang terbatas.

Ad 1. Proses berulang yang terus  menerus.

Perulangan ini biasanya melibatkan pernyataan GOTO.

Contoh :

10 PRINT PUSING SEKALI

20 PRINT BELAJAR BASIC

30 PRINT

40 GOTO 10

 

Ad. 2  Proses berulangan yang terbatas.

Untuk  melakukan  proses   perulanganyang terbatas selain pernyataan GOTO

juga digunakan pernyataan IF…THEN.

Contoh :

10 LET ZZ = 0

20 PRINT ZZ                     Variabel penghitung

30 ZZ = ZZ + 1

40 IF ZZ < 6 THEN GOTO 20

50 END

Ada 3 cara untuk mengubah2 banyaknya pengulangan proses yang dilakukan.

1.            Mengubah harga awal variable penghitung

Harga awal variabel penghitung akan menentukan banyaknya pengulangan

proses yang akan terjadi.

Contoh :

10 LET ZZ = 1                   Harga awal

20 PRINT ZZ

30 ZZ = ZZ + 1

40 IF ZZ < 6 THEN GOTO 20

50 END

2.            Mengubah besarnya kenaikan variabel penghitung

Besarnya  kenaikan  isi variable penghitung   juga   menentukan banyaknya pengulangan proses yang akan terjadi.

CONTOH :

10 LET ZZ= 0

20 PRINT ZZ

30 ZZ = ZZ + 2                  Kenaikan variabel

40 IF ZZ < 6 THEN GOTO 20

50 END

3.            Mengubah kondisi

Contoh :

10 LET ZZ = 0

20 PRINT ZZ

30 ZZ = ZZ + 1

40 IF ZZ < 4 THEN GOTO 20

50 END

Ketiga buah cara ini dapat  digunakan bersama2 untuk mengatur banyaknya

pengulangan proses yang diinginkan.

Contoh :

10 LET ZZ = 10

20 PRINT ZZ

30 ZZ = ZZ – 4

40 IF ZZ >= 0 THEN GOTO 20

50 END

 

Pengulangan proses dengan FOR TO NEXT

Bentuk umum :

FOR (Variabel counter) = [A] TO [B] (STEP[C])

—–} bagian program yang di ulang —-

NEXT [Variabel counter]

Keterangan :

–          (Variabel counter) berfungsi :

Penghitung banyaknya pengulangan proses.

–          [A] adalah harga awal counter.

–          [B] adalah harga akhir counter.

–          (STEP[C]) boleh digunakan atau tidak.

1.            Apabila STEP[C] tidak digunakan :

Maka harga counter akan  dinaikkan satu demi satu mulai dari harga awal A sampai harga akhir B.

2. Apabila STEP[C] digunakan :

–          Jika nilai C positif, maka   setiap kali proses pengulangan dilakukan, harga COUNTER akan  dinaikan sebesar C mulai dari harga awal A sampai harga akhir B.

–          Jika nilai C negatif, maka setiap proses pengulangan dilakukan, harga COUNTER akan diturunkan sebesar dari harga awal A sampai harga akhir B.

–          Jika C = 0 maka pengulangan proses tidak akan berhenti.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan pernyataan

FORNEXT

1. Jika STEP[Z]  tidak digunakan maka [Z] dianggap bernilai 1, sehingga  nilai pencacah akan     bertambah 1 setiap kali pengulangan dilakukan.

Contoh :

10 FOR I% = 1 TO 5

20 PRINT I%

30 NEXT I%

40 END

Hasil :

1 2 3 4 5 6

 

2. Jika (X) = (Y) dan (Z) = 0 maka pengulangan akan dilaksanakan satu kali.

Contoh 1 :

10 FOR I% = 1 TO 1 STEP 2

20 PRINT I%

30 NEXT I%

40 END

Hasil : 1

Contoh 2 :

10 FOR I% = 1 TO 1 STEP –1

20 PRINT I%

30 NEXT I%

40 END

Hasil : 1

 

3. Pengulangan tidak akan dilaksanakan sama sekali jika :

A.   (X) > (Y)  dan (Z) > 0

Contoh :

10 FOR J% = 10 TO 3 STEP 2

20 PRINT J%

30 NEXT J%

40 END

Hasil :

B. (X) < (Y) dan (Z) < 0

Contoh :

10 FOR K% = 1 TO 10 STEP -1

20 PRINT K%

30 NEXT K%

40 END

Hasil :

4.            Pelaksanaan pengulangan tidak akan berhenti bila nilai [Z] = 0

Contoh :

10   FOR I% = 2 TO 2 STEP 0

20  PRINT I%

30  NEXT I%

40  END

HASIL :  2 2 2 2 2 …………..

PENGULANGAN PROSES BERGANDA FOR … NEXT

Peraturan membuat jaringan FOR … NEXT

1. Variabel counter yang digunakan masing2 FOR … NEXT harus berbeda.

Contoh :

10  FOR A = 1 TO 2

20              FOR B = 1 TO 3               loop              loop

30              PRINT B;                          dalam           luar

40              NEXT B

50  NEXT A

3.    Sebuah pasangan FOR … NEXT harus sepenuhnya berada di dalam atau di luar pasangan FOR … NEXT lainnya, tidak boleh bersilang

Untuk Mendownload File Tekan DISINI


Comments on: "MaTeri Ujian UAS ” STRUKTUR BAHASA BASIC “" (2)

  1. thx coy atas kisi-kisnya…

Leave a reply to koplak Cancel reply